TUJUAN WISATA PULAU BALI
Setelah melalui
perjalanan panjang dan melelahkan, anda dapat mulai menyaksikan keajaiban pulau
Bali ketika menyeberangi Selat Bali. Jika anda beruntung, dalam penyeberangan
anda akan melihat kawanan Dolphin bermain main di sepanjang jalur perjalanan
anda, atau melihat kawanan Ikan Terbang seperti panah panah keperakan meluncur disela
sela ombak.
PURA TANAH LOT
Tanah Lot berasal
dari kata Tanah yang dapat juga berarti Karang dan Lot atau Lod yang berarti
Laut, jadi Tanah Lot berarti “Tanah yang ada di tengah Laut”. Pura ini dibangun atas petunjuk dari Dahnyang
Niratha, seorang pendeta Hindu yang menyebarkan agama Hindu ke Pulau Bali dari
Pulau Jawa pada abad ke 16.
Pura Tanah
Lot dapat dicapai dengan berjalan kaki dari bibir pantai karena jaraknya yang
hanya 100 meter dari bibir pantai (bila laut sedang surut). Selain
pemandangannya yang spektakuler, ada keunikan lain dari Pura ini; yaitu mata
air tawar yang terdapat di depan Pura, sedangkan Pura Tanah Lot dikelilingi
oleh air asin.
Selain mata air tawar, yang
menjadi keunikan lain adalah ditebing
karang disekitar Pura Tanah Lot terdapat ceruk ceruk yang dihuni oleh ular ular
laut belang hitam dan putih yang sangat jinak. Dipercaya bahwa ularr tersebut
adalah penjaga Pura Tanah Lot dan pada saat malam hari, ular ular tersebut akan
menjadi ganas bila ada ancaman bagi kelestarian Pura Tanah Lot. Jika anda ingin
awet muda dan tampak
lebih cantik atau ganteng dan memiliki harapan yang
ingin terkabul, kami sarankan anda untuk mencuci muka dan berdo’a di mata air
tawar di Pura ini.
Sore hari, anda akan menyaksikan
perpaduan harmoni alam dahsyat. Dimana air pasang akan membuat laut menunjukkan
kekuatannya dengan menghempaskan ombak setinggi 2-3 meter ke bebatuan karang
berpadu dengan kesyahduan matahari
tenggelam (Sunset).
BUKIT KINTAMANI – GUNUNG BATUR - DANAU BATUR
Bukit Kintamani adalah salah satu tujuan wisata
Favorit di Pulau Bali. Dari Bukit ini, kita dapat menyaksikan keindahan Gunung
Batur dan Danau Batur. Pemandangannya sangat menakjubkan, anda bagai
menyaksikan sepotong nirwana yang terletak dibumi. Disamping ini adalah photo
dari Gunung Batur di ambil dari permukaan Danau Batur; bahkan penyanyi Ebiet G
Ade, menunjukkan kekagumannya pada keindahan bukit Kintamani dalam salah satu
lagunya.
TIRTA EMPUL
Tirta Empul adalah salah satu lokasi wisata paling
sakral di Pulau Dewata. Oleh karena itu, wanita yang sedang “datang bulan” /
Menstruasi, TIDAK DIPERKENANKAN memasuki
areal suci di lokasi ini, selain area suci, pengunjung yang “berhalangan” tetap
dapat memasuki lokasi Tirta Empul.
Nama Tirtha Empul
termuat dalam sebuah prasasti yang pada saat ini disimpan di Pura Sakenan, desa
Manukaya, kecamatan Tampaksiring, sekitar 3 km dari Pura Tirta Empul. Dalam
prasasti ini, Tirtha Empul dinamakan “Tirtha ri air hampul”, lama kelamaan
menjadi Tirtha Hampul dan akhirnya menjadi “Tirta Empul”. Tirtha ri air hampul
maksudnya adalah “patirthan yang airnya mengepul atau kolam suci yang airnya
mengepul”.
Mata air tersebut kemudian pada tahun 960 M (882
Caka) ditata menjadi / sebagai kolam yang disucikan oleh raja
“Indrajayasinghawarmadewa” dengan nama “Tirtha ri air hampul”. Data tersebut
dimuat dalam prasasti di Pura Sakenan. Selain
keindahannya, daya tarik lain dari Tirta Empul adalah adanya 4 kelompok mata
air yang dipercaya memiliki kelebihan masing masing :
- Kelompok 5 pancuran, terletak paling timur, oleh masyarakat sekitar sangat disucikan, karena itu dikelilingi oleh tembok pembatas dan di tengah kolam terdapat tempat suci. Air yang dianggap suci ini digunaan sebagai tirtha untuk upacara agama.
- Kelompok 8 pancuran, terletak di sebelah barat kelompok 5 pancuran. Kelompok pancuran yang berjumlah 8 ini disekat menjadi 2 bagian yang terdiri dari 5 pancuran diantaranya ada yang berfungsi sebagai pengleburan gering, yang artinya menghilangkan beragam penyakit dan 3 pancuran (di sebelah barat) diantaranya ada yang berfungsi sebagai tirtha yang berkaitan dengan sumpah. Klam pada pancuran 8 tersebut juga dipakai sebagai penyucian diri secara ritual bagi laki-laki.
- Kelompok 13 pancuran, terletak paling barat menghadap ke selatan. Kolam dari 13 pancuran ini antara lain berfungsi untuk pengeleburan dasa mala yaitu melebur berbagai jenis dosa dan sebagai tirtha pembersihan dan tirtha pangentas yaitu tirtha untuk menyucikan rohani bagi orang yang telah meninggal. Selain itu juga digunakan oleh perempuan untuk penyucian diri dengan ritual tertentu.
- Kelompok 5 pancuran, menghadap ke barat berfungsi untuk pancuran 'pengelebur maklum bawah', air suci yang bersifat membersihkan serta menyucikan wanita yang belum haid pada masanya.
GARUDA
WISNU KENCANA
Patung ini berlokasi di Bukit Unggasan – Jimbaran. Bali,
kurang lebih 20 menit dari Bandara Ngurah Rai. Karya masterpiece pematung Bali, I
Nyoman Nuarta. Saat ini dikembangkan sebagai taman budaya dan diharapkan
menjadi Landmark bagi pariwisata Bali dan Indonesia sebagai mana Perancis
memiliki menara Eiffel atau Brazil yang memiliki patung Yesus tebesar di Dunia.
Patung Garuda Wisnu Kencana tersebut
berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pelindung, mengendarai
burung Garuda.Terambil dari cerita "Garuda & Kerajaannya" yang
menceritakan rasa bhakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan
ibunya dari perbudakan akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini direncanakan
akan dibangun dengan ketinggian 140 meter, diproyeksikan untuk mengikat tata
ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari pantai
Kuta, Pantai Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini
merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia; namun karena
kurangnya peran serta pemerintah Pusat, maka hingga kini patung Garuda Wisnu
Kencana belum terselesaikan. Walau belum selesai 100%, objek wisata ini telah
terlihat keagungannya dan dengan menyaksikan secara langsung keberadaan patung
ini, kita dapat membayangkan betapa megah dan agungnya patung Garuda Wisnu
Kencana dimasa depan.
Desa
Batubulan – Tari Barong Rangda
Batubulan merupakan salah satu desa seni yang ada di
Bali khususnya ukiran patung batu yang terletak di Kab. Gianyar kurang lebih 10
km kearah timur dari Denpasar. Kalau dari Kuta maupun Nusa Dua kurang lebih
memerlukan waktu 45 menit. Mendengar desa “Batubulan ” barangkali orang sudah
mempunyai bayangan bahwa desa tersebut memiliki ciri khas tersendiri mengenai
batu.Jika kita berjalan jalan
sepanjang desa, maka kita seperti sedang berjalan di sebuah galeri seni yang
khusus memajang patung seni pahat dan ukir batu.
Selain sebagai penghasil
kerajinan patung batu, daerah ini juga terkenal sebagai penghasil batik motif
Bali. Jika waktu memungkinkan, kita akan mengunjungi sentra batik Bali, dan
menyaksikan proses pembuatan batik Bali.
Di desa ini hampir semua warga memiliki keahlian
sebagai pematung batu secara turun temurun dan merupakan sumber mata
pencaharian utama selain sebagai penari barong dan kecak. Di daerah Batubulan,
tepatnya didesa Bedugul, kita akan menyaksikan tari Barong. Tari ini
menggambarkan peperangan antara kebaikan dan kejahatan inti dari tari ini
adalah paham keseimbangan semesta yang digambarkan dengan adanya kebaikan dan
kejahatan dan yang lebih menegangkan dari pertunjukan tari Barong adalah adegan
menusuk diri sendiri menggunakan keris yang dilakukan oleh para penari pada
saat sedang Trance / kerasukan
Selain tari barong Rangda yang akan kita saksikan,
sebetulnya pada malam hari, anda juga dapat menyaksikan Tari Kecak di tempat yang
sama. Tari Kecak berisi fragmen dari kisah Ramayana. Tari Kecak biasanya dilakukan pada saat malam
hari khususnya pada malam bulan purnama. Biasanya diambil potongan potongan
cerita pendek dari kisah Ramayana; misalnya kisah perang Sugriwa-Subali, Anoman
duta/Anoman obong, Rama Tambak, dan kisah kisah pendek lain. Tetapi karena
permintaan pasar, maka saat ini tari Kecak dapat dilakukan kapanpun.
DANAU BEDUGUL / DANAU BERATAN
Danau Bedugul atau danau Beratan adalah salah satu
tempat wisata yang membuat Bali pantas disebut sebagai Pulau Para Dewata.
Keindahan danau Beratan yang dikelilingi gunung membuat kita tak akan bergegas
meninggalkannya. Ditepi danau ini, ada baiknya anda meluangkan waktu sejenak
untuk berkontemplasi (saat teduh / merenung) dan meletakkan semua beban batin sambil
menikmati semilir angin menerbangkan semua penat jiwa. Danau Beratan merupakan
danau kaldera dengan ketinggian 1231 m diatas permukaan laut, dengan luas 3,8
km serta kedalaman maksimal 22 m. Volume air danau ini 0,049 km3 dan merupakan
danau tertutup.
Wisatawan dapat mengakses Danau
Beratan melalui dermaga yang telah disediakan atau berhenti di sekitar Pura ulun danu Beratan. Di sini, wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas
rekreasi air juga dapat dilakukan di sini misalnya naik perahu bermotor
keliling danau, parasailing, naik sampan (canoeing), banana boating, water
skiing dan lain-lain. Danau Beratan merupakan tempat favorite bagi
parawisatawan yang memiliki hoby memancing.
Wisatawan dapat istirahat di
penginapan yang tersedia di sekitar danau sambil menikmati keindahan
pemandangan di sekitar danau dengan Pura Ulun Danu nya yang menawan.
CENING BAGUS – PUSAT CENDERAMATA KHAS BALI
Cening Bagus, adalah pusat
cenderamata yang akan kita kunjungi untuk memperoleh oleh oleh untuk sanak
keluarga dan rekan di tempat asal. Harga yang ditawarkan cukup reasonable
(masuk akal) dan mutu produknya pun cukup baik, sehingga tidak ada keraguan
untuk membeli oleh oleh di Cening Bagus.
PANTAI KUTA
Pantai Kuta yang lebar, berpasir putih bersih
merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan, sehingga ada pepatah yang
mengatakan, datang ke Bali tanpa mengunjungi Kuta belumlah kita mengunjungi Bali.
Di kala senja di saat Surya mulai terbenam, Kuta
menyajikan pemandangan yg sangat indah dan romantis. Sambil menikmati hembusan
udara sejuk menyegarkan, Kuta sering dipakai tempat berolah raga sore yang
mengasyikkan. Pada tahun 1930, Kokes mempromosikan Bali sekaligus Kuta, serta
memberikan inspirasi pembangunan Hotel berarsitektur Kotij (cottage).Kuta saat
ini
merupakan surga bagi peselancar kelas dunia karena
ombaknya yang bagus untuk bermain surfing.
Kini Kuta telah mampu menjadi pusat pariwisata Bali,
karena telah dapat menyediakan fasilitas lengkap sesuai kebutuhan wisatawan
seperti berbagai penginapan dan hotel, pusat-pusat perbelanjaan, tempat
rekreasi, kehidupan malam begitu semarak, sarana olahraga air. Salah satu objek
wisata baru di Kuta adalah Monumen yang dibangun terkait dengan tragedi bom
Kuta 12 Oktober 2002 yang meletus di dekat Sari Club dan Paddy's Cafe di jalan
Legian dengan menelan korban meninggal 202 orang.
Selain pemandangan yang indah,
pantai kuta juga mempunyai trade mark sebagai tempat pembuatan kaos dan pernak
pernik casual JOGER. Selagi di pantai kuta, kita akan mengunjungi outlet resmi
JOGER. Tulisan dan gambar yang lucu dan terkadang “nakal” membuat pernak pernik
buatan pabrik ini pantas anda miliki sebagai koleksi pribadi atau sebagai oleh
oleh special karena tidak akan bisa didapatkan di toko lain selain outlet resmi
JOGER.
PANTAI SANUR – MAGNIFICENT SUNRISE
Pantai sanur terletak di kecamatan Denpasar Selatan,
yang jaraknya kira-kira 4 km dari pusat kota Denpasar. Pantai ini terletak di
sebelah timur dan selatan desa Sanur yang merupakan tepi Samudra Indonesia,
sebelah selatan pulau Bali.
Tempat ini terkenal dari sejak
dahulu kala terutama ketika terjadi perang Puputan Badung pada tanggal 20
September 1906 yang mana Belanda mendaratkan tentaranya di pantai ini. Dalam
sejarah Bali Kuno, pantai Sanur juga terkenal dan masih ada peninggalan tugu
batu bertulis yang merupakan prasasti Raja Kesari Warmadewa yang berkeraton di
Singhadwala tahun 917 M, dimana sekarang terdapat Blanjong bagian selatan
pantai Sanur.
Di kalangan pariwisata, pantai Sanur pertama kali diperkenalkan oleh pelukis Belgia bernama A.J.Le Mayuer bersama istrinya Ni Polok yang menetap di Sanur sejak tahun 1937. Ni Polok adalah model dan inspirasi Mayuer dan demikian pula sebaliknya Mayuer bagaikan dewa bagi Ni Polok dan ia rela untuk tidak melahirkan anak demi suaminya tersebut.
Di kalangan pariwisata, pantai Sanur pertama kali diperkenalkan oleh pelukis Belgia bernama A.J.Le Mayuer bersama istrinya Ni Polok yang menetap di Sanur sejak tahun 1937. Ni Polok adalah model dan inspirasi Mayuer dan demikian pula sebaliknya Mayuer bagaikan dewa bagi Ni Polok dan ia rela untuk tidak melahirkan anak demi suaminya tersebut.
Jika anda mengimpikan
menyaksikan salah satu kebesaran Ilahi dengan menyaksikan terbitnya matahari,
Pantai Sanur adalah tempat yang tepat. Ketika matahari mulai menampakkan
dirinya, semburat warna merah keunguan akan menyibak pagi dan tak lama kemudian
cahaya kuning keemasan akan terlihat memancar bagai mustika dewa yang muncul
dari ufuk timur. Kami beberapa tahun lalu telah membuktikan keindahan Sunrise
di pantai sanur dan merasa bahwa pengorbanan menginap semalaman di pantai masih
kurang dibanding pengalaman luar biasa ini.
Tanjung Benoa – Penangkaran Penyu
Penyu, habitat laut yang keberadaanya semakin
berkurang merupakan hewan yang dapat berumur panjang. Keberadaan penyu yang
semakin berkurang, mendorong masyarakat Tanjung Benoa untuk menangkar,
memelihara dan melestarikan dari kepunahan.
Tempat penangkaran penyu ini berada tidak jauh dari kawasan wisata Nusa Dua, tepatnya berada di Pantai Tanjung Benoa. Untuk mencapai tempat ini kita harus naik speed boat kurang lebih 15 menit dari bibir pantai sambil melihat ikan hias dan taman laut yang hidup bebas di pingir pantai Tanjung Benoa. Para nelayan memang memelihara dan ikut melestarikan ikan hias dan taman laut ini dan dilarang keras untuk menangkapnya. Memang kedengaran aneh, nelayan dilarang menangkap ikan. Yang menjadi tangkapannya yaitu para wisatawan yang ditawarkan untuk melihat taman laut ini berikut berkunjung ke tempat penangkaran penyu, Deluang sari.
Tempat penangkaran penyu ini berada tidak jauh dari kawasan wisata Nusa Dua, tepatnya berada di Pantai Tanjung Benoa. Untuk mencapai tempat ini kita harus naik speed boat kurang lebih 15 menit dari bibir pantai sambil melihat ikan hias dan taman laut yang hidup bebas di pingir pantai Tanjung Benoa. Para nelayan memang memelihara dan ikut melestarikan ikan hias dan taman laut ini dan dilarang keras untuk menangkapnya. Memang kedengaran aneh, nelayan dilarang menangkap ikan. Yang menjadi tangkapannya yaitu para wisatawan yang ditawarkan untuk melihat taman laut ini berikut berkunjung ke tempat penangkaran penyu, Deluang sari.
Deluang sari adalah sebuah delta kecil ditumbuhi
hutan bakau, berpantai pasir putih, dengan gelombangnya yang tenang, terletak
menghadap dengan pusat rekreasi laut Pelabuhan Benoa. Karena memiliki sistem
ekologi yang utuh, pantainya yang bersih, hutan bakaunya yang subur, maka
tempat ini telah dikembangkan untuk penangkaran Penyu laut. Di saat air surut
kita dapat menyebrang ke sana dengan berjalan kaki disela-sela pohon bakau dari
Tanjung Benoa, namun di saat air laut pasang, kita harus menyeberang dengan
perahu / jukung dari pelabuhan Benoa selama sekitar 10 menit.
Di samping melihat penangkaran penyu, wisatawan yang
datang kesini juga dapat melihat berbagai jenis ayam aduan, binatang dan
burung-burung liar serta sebuah pura kecil. Sebagai kawasan wisata, di pulau
kecil ini juga sudah tersedia rumah makan, toko cindera mata serta tempat
atraksi pertunjukan satwa. Selain melihat tempat penangkaran penyu, anda
juga dapat melakukan rekreasi air, semisal jet ski, banana boat, sea walking
atau jika ingin menikmati pemandangan indah taman laut Tanjung Benoa tanpa
harus berbasah basah, anda dapat berpetualang menggunakan Glass Bottom Boat
yang dirancang khusus untuk melihat keindahan taman laut Tanjung Benoa.
Bagi wisatawan yang baru merasakan nikmatnya Adrenalin Rush, ada baiknya mencoba Flying Fish yang akan mengangkat anda hingga 10 meter dari permukaan air. Tapi jika anda termasuk yang kawakan dan membutuhkan tantangan lebih, maka Parasailing adalah wahana yang tepat bagi anda.
Bagi wisatawan yang baru merasakan nikmatnya Adrenalin Rush, ada baiknya mencoba Flying Fish yang akan mengangkat anda hingga 10 meter dari permukaan air. Tapi jika anda termasuk yang kawakan dan membutuhkan tantangan lebih, maka Parasailing adalah wahana yang tepat bagi anda.
Pantai Dream Land / Pantai Pecatu
Salah satu objek wisata yang hampir tak terdengar
gaungnya adalah Pantai Dream land. Pantai ini pada pertengahan tahun 1990-an
adalah salah satu pantai yang akan dikembangkan melebihi Nusa Dua, karena
keindahan dan situasi pantainya yang sangat mendukung untuk melakukan olahraga
air.
Ketika krisis moneter menerjang Indonesia dan
disusul kejatuhan Presiden Soeharto, maka proyek Pantai Dream Land, yang
menurut desas desus adalah milik dari salah satu kerabat Cendana ikut
terbengkalai. Kini seiring dengan membaiknya keadaan sosio ekonomi Negara, maka
masyarakat disekitar ikut menggeliat. Pantai ini dinamakan DREAM LAND, karena
menjadi impian penduduk sekitar pantai untuk merasakan kebangkitan ekonomi.
Disamping ini, kami sajikan beberapa gambar
dari Pantai Dream Land dan Pura Uluwatu yang tepat berada diatas Bukit setinggi
97 meter dari pantai Dream Land / Pantai Pecatu, yang membuat pantai ini
menjadi menu wajib baru di Pulau bali selain pantai Kuta dan sanur.
PANTAI LOVINA
Pantai LOVINA patut menjadi
salah satu tujuan wisata utama di Pulau Bali. Pantainya yang tenang dengan
pasir yang kehitaman dan airnya yang jernih serta tak begitu berombak,
menjadikan pantai ini sangat cocok untuk melakukan kegiatan bawah air seperti
snorkeling, diving, memancing atau sekedar berendam di airnya yang jernih
sambil menikmati alunan ombak yang tenang.
Tetapi daya tarik utamanya adalah bermain dengan
lumba lumba (dolphin). Lumba lumba di pantai ini dapat ditemui pada pagi hari
pada jarak sekitar 1 km dari bibir pantai. Dengan menyewa perahu, kita dapat
bermain bersama ratusan lumba lumba yang bermain menyambut matahari. Berenang
bersama mamalia laut ini dihabitat aslinya, akan menjadi salah satu kenangan
yang tak akan terlupakan sepanjang hidup anda.
Hingga kini masih belum jelas
asal kata LOVINA yang terdengar asing ditelinga Indonesia. Menurut cerita yang
beredar di Masyarakat sekitar Pantai, kata Lovina diambil dari bahasa latin
yang artinya saling mencintai. Nama Lovina kemudian oleh Bupati Buleleng,
Drs.I Ketut Ginantra, selama masa jabatannya dari tahun 1988 sampai 1993,
diartikan sebagai singkatan dari "Love" dan "Ina" yang
diartikan sebagai cinta Indonesia.
PEMANDIAN
AIR PANAS BANJAR
Jarang yang mengetahui bahwa Pulau Bali memiliki
tempat pemandian air Panas. Salah satunya adalah pemadian air Panas Banjar yang
terletak di desa Banjar Tegal, Singaraja, tak jauh dari pantai LOVINA.
Pemandian alam dengan 3 buah kolam air panas ber sulfur (belerang) dengan panas
hingga 38 derajat celcius akan memanjakan kita dengan perawatan kulit alami.
Pemandian
ini terdiri dari 2 buah kolam berhubungan dan 1 kolam terpisah. 8 buah patung
kepala naga memancarkan air yang mengisi kolam terkecil yang kemudian menembus
masuk ke kolam kedua yang agak besar. Sedangkan di kolam ketiga terdapat
pancuran setinggi 3 meter yang jatuhan airnya dapat dimanfaatkan untuk memijat
tubuh yang penat setelah bermain main dengan lumba lumba di Pantai Lovina.
Jika anda
berkunjung ke kolam air panas ini, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan
:
1. Diharuskan
pengunjung menggunakan pakaian renang / pakaian yang pantas untuk berenang
2. Dilarang
menggunakan Shampo / sabun selama berendam
3.
Dianjurkan untuk
keluar dari kolam air panas setiap 15 menit berendam dan boleh berendam kembali
setelah istirahat minimal 10 menit
4. Penderita
penyakit Jantung , darah tinggi dan epilepsi agar membawa pendamping selama
berendam didalam kolam air panas.
PEMANDIAN AIR PANAS “YEH PANES” – TABANAN
Pemandian
Air Panas “YEH PANES” terletak di kecamatan Panebel – Tabanan, kira kira
berjarak 41 km dari Denpasar, jika dilihat dari keterikatan wilayah wisata,
maka lokasi ini berdekatan dengan Tanah Lot, Pura Karambitan, Pura Batukaru,
Jati Luwih. Pemandian ini telah dikelola dengan sangat baik dan professional,
sehingga untuk berkunjung dan menikmati segala kemewahan yang ditawarkan, kita
harus merogoh kocek agak lebih dalam.
Diluar “merogoh kocek
lebih dalam” Yeh Panes merupakan tempat yang indah dan damai, dengan alamnya
yang masih lestari, hijau dan segar, serta dengan keadaan geografisnya yang
berbukit-bukit yang memberikan pemandangan yang indah nan permai. Disamping
itu, bila kita melihat sekitarnya maka tampaklah alam yang mempesona, dengan
terasering dan persawahan disertai dengan padinya yang menguning, yang
kesemuanya itu dapat kita lihat pada sepanjang sungai Ho ini.
Pada lokasi Yeh Panes, akan dijumpai air terjun dengan anginnya yang
segar dan tak kalah pentingnya sumber air panas yang muncul di tengah
pura/dibawah pohon beringin yang berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit kulit
dan sekarang disekitarnya dibuatkan Natural Hot Springs & Spa yang dikelola
profesional. Dengan dilatarbelakangi oleh Gunung Watukaru yang membiru membuat
suasana Yeh Panes menjadi sejuk dan nyaman, semua itu sangat cocok untuk
berekreasi (bersantai) untuk menghilangkan semua duka dan masalah.
PANTAI
“IMUT” BLUE POINT / PANTAI SULUBAN
Pantai
BLUE POINT adalah salah satu potensi wisata yang sangat menjanjikan di Pulau
Bali, Pantai ini keindahannya bisa dikatakan melebihi Pantai pantai yang lebih
dahulu terkenal seperti Sanur dan Kuta. Walau tak seterkenal Pantai Dream Land
yang memang telah diproyeksikan untuk menjadi Ikon baru wisata alam (pantai) di
Bali, atau pantai Lovina yang menjadi ajang bercengkerama dengan Lumba-Lumba,
Pantai Blue Point yang berpasir putih dengan bibir pantai bertebing terjal
menjanjikan pemandangan alam yang sangat menawan.
Pantai Blue Point terletak sekitar 15 menit dari
Pantai Kuta dengan nuansa yang sangat jauh berbeda. Disini kita akan disuguhi
dengan pemandangan bukit karang tererosi yang membentuk cerukan cerukan seperti
mulut gua. Bagi yang benar benar ingin beristirahat dan jauh dari keramaian
tourisme, silakan menikmati pantai Blue Point. Lokasi ini sangat baik untuk
surfing karena ombaknya yang lumayan “Ganas”. Bagi yang hobi photography, anda
dapat memuaskan hobi anda dipantai ini, pemandangannya yang indah dan masih
natural membuat anda bebas berekspresi. BTW :
banyak “:PEMANDANGAN NATURAL LAIN” yang disuguhkan para wisatawan asing
yang sedang berjemur, jangan dipotret (kecuali memakai lensa tele) atau anda
akan dimarahi oleh “Pemandangan Natural”.
PANTAI PADANG PADANG
Pantai Padang
Padang, masih tetanggaan dengan pantai Blue Point, hanya saja lebih mudah
menuju lokasinya. Selain itu, ombak di Pantai padang padang lebih “Lunak” dan
cocok untuk sekedar berenang atau berjemur, dalam perjalanan menuju pantai,
anda akan melewati celah tebing karang yang membuat perjalanan menjadi unik.
Untuk yang tidak senang dengan keramaian dan deburan ombak ganas, silakan
menuju pantai Padang Padang yang akan membuat waktu berlalu bagai terbang
karena kita terhipnotis dengan keindahannya. Yang membedakan Pantai Padang
Padang dengan Pantai Blue Point hanya masalah Ombak. Selain itu, “SARUA KENEH”
alias sama saja, termasuk “Pemandangan
Natural Wisatawan asing”.
TAMAN
AIR TIRTAGANGGA - KARANGASEM
Taman Tirtagangga merupakan salah satu obyek wisata
yang terletak di Desa Ababi, Kecamatan Abang. Jaraknya sekitar 5 km ke arah
utara dari Kota Amlapura – ibukota kabupaten – dibangun pada tahun 1948 oleh
Raja Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem.
Sebelum dibangun, taman ini merupakan areal mata air
besar dan masyarakat menyebutnya dengan embukan, artinya mata air.
Mata air ini difungsikan oleh penduduk dari desa-desa sekitarnya sebagai tempat
mencari air minum dan tempat pesiraman atau penyucian Ida Betara (
para dewa ), oleh karena itu mata air itu disakralkan oleh penduduk setempat.
Dari mata air inilah kemudian Raja Karangasem mendapat ide untuk membangun
sebuah taman terlebih karena alamnya didukung oleh udara yang sejuk, yang
kemudian diberi nama Taman Tirtagangga. Sama halnya dengan Taman Soekasada
Ujung, maka Taman Tirtagangga memiliki keterikatan kuat dengan Puri Agung
Karangasem.
Dalam areal Taman Tirtagangga
terdapat beberapa kolam besar yang difungsikan sebagai kolam ikan dan tempat
permandian. Air yang mengalir melalui pancuran-pancuran besar dan kecil yang
keluar dari mulut patung-patung di kolam ini berasal dari sumber mata air
sehingga terasa sejuk dan menyegarkan. Di tempat ini terdapat menara air mancur
dan patung teratai bertingkat yang membagi dua buah kolam besar.
Pada masa kini Taman Tirtagangga
berfungsi secara religius, sosial, dan juga sebagai hiburan. Secara religius,
mata air di tempat tersebut dimanfaatkan sebagai air suci bagi masyarakat
sekitarnya di samping sebagai tempat untuk upacara Dewa Yadnya dan Metirtayatra.
Secara sosial, sumber mata air Tirtagangga dimanfaatkan oleh pemerintah
daerah sebagai sumber air bersih bagi masyarakat Karangasem. Dan sebagai
hiburan, Taman Tirtagangga dikelola dan dikembangkan sebagai salah satu obyek
dan daya tarik wisata yang banyak diminati serta dikunjungi sebagai tempat
rekreasi
TAMAN SOEKASADA UJUNG - KARANGASEM
Taman Soekasada Ujung merupakan situs kerajaan,
terletak dekat pantai di desa Tumbu, Kecamatan Karangasem yang dikembangkan
sebagai salah satu kawasan pariwisata kabupaten Karangasem, kira-kira 60 km
jaraknya dari Kota Denpasar.
Taman Soekasada Ujung dibangun
pada tahun 1919 pada masa pemerintahan Raja I Gusti Bagus Jelantik ( 1909 –
1945 ) yang bergelar Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem dan diresmikan
penggunaannya pada tahun 1921. Taman ini dipergunakan sebagai tempat
peristirahatan raja selain Taman Tirtagangga, dan juga diperuntukkan sebagai
tempat menjamu tamu-tamu penting seperti raja-raja atau kepala pemerintahan
asing yang berkunjung ke kerajaan Karangasem.
Dalam areal Taman Soekasada Ujung terdapat beberapa
bangunan juga kolam besar dan luas. Ada 3 ( tiga ) buah pintu masuk atau
gerbang menuju areal taman. Gerbang utama berada pada ketinggian di sisi barat
sebagai entrance yang disebut “Bale Kapal” karena dulunya
bangunan ini dibuat menyerupai sebuah kapal. Selanjutnya dari entrance bale
ini pengunjung menuju areal taman dengan menuruni ratusan buah anak tangga.
Dari tempat inilah keseluruhan areal taman dapat dinikmati.
Taman Soekasada Ujung dikembangkan seagai obyek
wisata budaya karena kemegahan dan kekhasan bangunan yang merupakan perpaduan
antara arsitektur Bali dan Eropa. Kondisinya yang rusak berat akibat letusan
Gunung Agung – gunung terbesar di Bali – pada tahun 1963 semakin diperparah
lagi dengan terjadinya gempa hebat di tahun 1976 yang meninggalkan puing-puing
bangunan, namun tidak meninggalkan kesan megahnya. Untuk mengembalikan
kemegahan Taman Soekasada Ujung, maka pada tahun 2001-2003 Pemerintah Kabupaten
Karangasem memanfaatkan dana bantuan Bank Dunia membangun kembali Taman
Soekasada Ujung dengan tujuan untuk mengembalikan keberadaannya kepada bentuk semula
demi melestarikan warisan budaya yang menjadi kebanggaan Karangasem.
Karena
keindahan serta harmonisasi yang tepat antara bangunan dengan lingkungan
sekitar yang menimbulkan keindahan yang menyatu, maka tak heran jika saat ini
Taman Ayun banyak dimanfaatkan sebagai lokasi pemotretan Prewedding atau
pemotretan iklan.
PURA TAMAN AYUN - MENGWI
Secara harfiah, Taman Ayun
berarti Taman yang Indah. Pura ini terletak di Desa Mengwi sekitar 18 kilometer
barat laut kota Denpasar dan merupakan salah satu dari pura-pura yang terindah
di Bali. Halaman pura ditata sedemikian indah dan dikelilingi kolam ikan yang
dibangun tahun 1634 oleh Raja.Mengwi saat itu I Gusti Agung Anom. Dihiasi oleh
meru – meru yang menjulang tinggi dan megah diperuntukkan baik bagi leluhur
kerajaan maupun bagi para Dewa yang bestana di Pura-pura lain di Bali.
Pura Taman Ayun adalah Pura lbu (Paibon) bagi
kerajaan Mengwi. Setiap 210 hari tepatnya setiap “Selasa Kliwon Medangsia”
(Menurut perhitungan tahun Saka) segenap masyarakat Mengwi merayakan piodalan
selama beberapa hari memuja Tuhan dengan segala manifestasinya.
PURA
BESAKIH - KARANGASEM
Gunung Agung yang tingginya lebih kurang 3142 meter
adalah gunung yang tertinggi di bali, dan merupakan gunung berapi yang kini
masih aktif. Menurut catatan yang ada, gunung Agung sudah pernah meletus lima
kali yaitu pada thn 1089, tahun 1143, tahun 1189 dan terakhir pada tahun 1963,
yang menimbulakn banyak korban terutama didaerah karangasem dan klungkung.
Menurut perkiraan Besakih diambil dari kata "Basuki" yang artinya
"Selamat" yang mana dihubungkan dengan riwayat penanaman Panca Datu
(lima jenis Logam) oleh Rsi Markandeya.
berdirinya Pura
Besakih dengan pastinya belum dapat dipastikan, tetapi berdasarkan
catatan-catatan yang terdapat dalam prasasti logam maupun lontar- lontar dapat
disimpulakn bahwa Pura ini pada mulanya merupakan bangunan pelinggih kecil yang
kemudian diperbesar dan diperluas secara bertahap dalam tempo yang cukup lama.
Dari sumber-sumber catatan itu diketahui bahwa, pada permulaan abad ke sebelas
yaitu tahun 1007 Pura Besakih sudah ada, dimana pada waktu itu masa
pemerintahan Airlangga di jawa timur (1019-1042) dan Empu Kuturan menjadi
senapati di bali, yang berkedudukan di Silayukti Padangbai, karangasem.
Empu Kuturan
memperbesar dan memperluas Pura Besakih dengan membangun pelinggih-pelinggih,
meru-meru meniru bangunan pelinggih di jawa seperti yang ada sekarang ini.
Kemudian masa berikutnya dari jaman pemerintahan Sri Wira Kesari Warmadewa
sampai masa pemerintahan Dalem Waturenggong. Pura Besakih tetap mendapatkan
pemeliharaan yang baik dalam arti pelinggih-pelinggihnya diperbaiki,
arealnya diperluas bahkan oleh Dhang Hyang Dwijendra (Pedanda Sakti Wawu Rauh) ditambah dengan pelinggih beruang tiga yang sekarang terdapat di Pura Penataran Agung Besakih pada sekitar abad ke 16 dimasa pemerintahan Dalem Waturenggong di Bali. Selanjutnya sampai saat ini Pura Besakih merupakan Pura terbesar di Bali, merupakan pusat tempat ibadah bagi umat Hindu di Indonesia dan berada dalam pengelolaan Parisadha Hindu Dharma Pusat.
arealnya diperluas bahkan oleh Dhang Hyang Dwijendra (Pedanda Sakti Wawu Rauh) ditambah dengan pelinggih beruang tiga yang sekarang terdapat di Pura Penataran Agung Besakih pada sekitar abad ke 16 dimasa pemerintahan Dalem Waturenggong di Bali. Selanjutnya sampai saat ini Pura Besakih merupakan Pura terbesar di Bali, merupakan pusat tempat ibadah bagi umat Hindu di Indonesia dan berada dalam pengelolaan Parisadha Hindu Dharma Pusat.
PURA
GUNUNG KAWI
Mengenai nama Gunung Kawi ini belum diketahui secara
pasti asal muasalnya. Namun secara etimologi (bahasa kerennya) dikatakan
berasal dari kata Gunung dan Kawi yang berarti Gunung adalah daerah pegunungan
dan Kawi adalah pahatan, jadi maksudnya ialah pahatan yang terdapat di
pegunungan atau di atas batu padas.
Menurut
sejarahnya bahwasanya diantara raja-raja Bali yang memerintah Bali, yang paling
terkenal adalah dari dinasti Warmadewa, Raja Udayana adalah berasal dari
dinasti ini dan beliau adalah anak dari Ratu Campa yang diangkat anak oleh
Warmadewa. Setelah dewasa beliau menikah dengan putri dari empu sendok dari
jawa timur(kediri) yang bernama Gunapriya Dharma Patni, dari perkawinan ini
beliau menurunkan Erlangga dan Anak
Wungsu.
Akhirnya setelah Erlangga wafat tahun 1041, kerajaannya di jawa timur dibagi 2(dua). Pendeta budha yang bernama Mpu Baradah dikirim ke Bali agar pulau Bali diberikan kepada salah satu putra Erlangga, tetapi ditolak oleh Mpu Kuturan .Selanjutnya Bali diperintah oleh Raja Anak Wungsu antara tahun 1049-1077.
Akhirnya setelah Erlangga wafat tahun 1041, kerajaannya di jawa timur dibagi 2(dua). Pendeta budha yang bernama Mpu Baradah dikirim ke Bali agar pulau Bali diberikan kepada salah satu putra Erlangga, tetapi ditolak oleh Mpu Kuturan .Selanjutnya Bali diperintah oleh Raja Anak Wungsu antara tahun 1049-1077.
PURA
ULUWATU
Pura Uluwatu berasal dari kata Ulu yang berarti
“kepala” dan Watu yang berarti “batu” hal ini dikarenakan legenda tentang “Ida
Pedanda Sakti Wawu Rauh” yang sedang mencari lokasi yang tepat untuk moksa
(kembali ke sang pencipta dengan jasad) melihat dari atas bukit gulungan ombak
di pantai pecatu (pantai dream land) seperti susunan kepala diatas batu.
Pura ini termasuk salah satu pura utama di pulau Bali. Selain Pura Uluwatu, Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh yang juga dikenal dengan nama Danghyang Niratha atau Danghyang Dwijendra membuat beberapa Pura, seperti Pura Tanah Lot, Pura Pangleburan dan beberapa Pura lain.
Pura ini termasuk salah satu pura utama di pulau Bali. Selain Pura Uluwatu, Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh yang juga dikenal dengan nama Danghyang Niratha atau Danghyang Dwijendra membuat beberapa Pura, seperti Pura Tanah Lot, Pura Pangleburan dan beberapa Pura lain.
Selain
menjadi salah satu pusat Pura di Bali, pemandangan di Pura ini pun sangat
menakjubkan, anda dapat memandang kelaut lepas atau memandang pemandangan di
pantai dream land.
PURA GOA LAWAH
Pura ini
terletak di desa pesinggahan, klungkung, sekitar 60 km dari Denpasar. Pura Goa
Lawah merupakan suatu kawasan yang suci dan indah. Di situ ada perpaduan antara
laut dan gunung. Seperti namanya, di pura ini terdapat goa yang dihuni ribuan
kelelawar.
Gemuruh riuh suara kelelawar tiada henti, pagi, siang apalagi malam. Sekejap puluhan, ratusan bahkan ribuan ekor terbang. Sebentar lagi datang, bergantungan, bergelayutan, berdesak-desakkan di dinding-dinding karang goa. Terdengar begitu riuh bagaikan nyanyian alam yang abadi sepanjang masa. Belum lagi munculnya ular duwe, lelawah (kelelawar) putih, kuning dan brumbun, menambah suasana makin mistik di Pura yang berada di Desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung itu
Gemuruh riuh suara kelelawar tiada henti, pagi, siang apalagi malam. Sekejap puluhan, ratusan bahkan ribuan ekor terbang. Sebentar lagi datang, bergantungan, bergelayutan, berdesak-desakkan di dinding-dinding karang goa. Terdengar begitu riuh bagaikan nyanyian alam yang abadi sepanjang masa. Belum lagi munculnya ular duwe, lelawah (kelelawar) putih, kuning dan brumbun, menambah suasana makin mistik di Pura yang berada di Desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung itu
.Jika anda perhatikan dengan seksama pada gambar disebelah atas, maka anda anda melihat bahwa bintik bintik hitam dimulut Goa sebetulnya gerombolan ribuan kelelawar yang siap untuk keluar goa.
GOA GAJAH
Goa Gajah
adalah sebuah tempat wisata yang suci, yang dulunya adalah peninggalan agama
Hindu dan Budha pada abad ke-11. Obyek ini adalah pura dengan situs-situs
purbakala berupa sebuah goa tempat pertapaan, patung-patung dewa, kolam
pemandian, dan reruntuhan candi peninggalan Hindu & Budha. Disebut Goa
Gajah karena didalam goa tersebut terdapat patung Dewa Ganesha, salah satu
manifestasi Tuhan dalam wujud manusia berkepala gajah. Yang melambangkan ilmu
pengetahuan.
AIR TERJUN GITGIT
Air terjun Gitgit
terletak di desa gitgit kecamatan Sukasada kabupaten Buleleng. Dari Kota
Singaraja berjarak 11 km ke arah selatan menuju Desa Pancasari dan Bedugul. Air
terjun yang berketinggian ± 35 meter ini sangat asri dan memiliki panorama yang
indah dan berada di lingkungan yang berhawa sejuk.
Yang menarik
dari Air terjung Gitgit ini adalah suasana pedesaan yang sangat sejuk.
Dari tempat parkir kendaraan kira – kira butuh satu kilometer perjalanan kaki
menuju lokasi air terjun Gitgit. dalam perjalanan di sebelah kiri dan
kanan kita dapat melihat perkebunan cengkeh, suara deburan air terjun dan
kicauan burung, hamparan sawah, perkebunan kopi, begitu pula tumbuhan bambu
sepanjang jalan menuju air terjun menyuguhkan suasana damai dan alami.
Sesampainya di lokasi kita akan melihat air
terjun Gitgit yang alami dengan tempat yang luas. Bila ingin mandi anda
bisa menitipkan pakaian di tempat yang telah di sediakan. Agar lebih aman kita
dapat menitipkan pada jasa penitipan pakaian dengan biaya yang terjangkau. Air
terjun yang tinggi dan jernih menjadikan tempat wisata ini menjadi salah satu air
terjun favorit di Buleleng.
PANTAI PADANG BAY – BLUE LAGOON / PANTAI BAONG PENYU
Jika mendengar kata “Padang Bay”, maka yang
terlintas pertama kali adalah jalur laut untuk menyeberang ke nusa Tenggara
Barat. ternyata selain jalur penyeberangan, padang bay juga menyimpan keindahan
alamnya sendiri. Di Padang bay kita akan menemukan pantai Padang bay dan Blue
Lagoon yang menjadi surga para scuba divers dan pencinta snorkeling.
Nama Padang Bay mendapat pengaruh dari Bahasa
Belanda sebagai akibat dari adanya masa penjajahan yang sebelumnya bernama
Teluk Padang. Lokasi ini merupakan sebuah teluk berpasir putih yang letaknya
terlindung dari batu karang hitam yang kokoh. Karena lokasinya, maka kehidupan
alam bawah lautnya terpelihara dengan baik.
Daya tarik yang dimiliki obyek wisata Padang Bay di
antaranya adalah pantai berpasir putih bersih dan tebal sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai tempat berjemur sinar matahari (sun bathing) atau
berenang di laut. Keindahan panorama alam bawah lautnya sangat baik untuk diving
dan snorekling karena menyimpan berbagai jenis terumbu karang dan
ikan-ikan hias yang sangat indah.
Di tempat ini juga terdapat blue lagoon yang eksotis
dan selalu menjadi incaran para wisatawan penyelam ( divers ).
PUSAT KERAJINAN BED COVER DAN BATIK BALI
Selain
wisata budaya dan alam yang memikat, P Bali juga menyimpan segudang keunikan
lain, seperti Batik Khas Motif Bali dan Bed Cover. Kita akan mengunjungi Pusat
kerajinan Batik Bali dan Bed Cover Khas Bali yang tak kalah cantiknya dengan
Batik dari jawa tengah dan Bed Cover yang membuat kita merasa sayang untuk
menggunakannya.
Latar
budaya masyarakat Bali yang menjadikan seni sebagai nafas dan persembahan bagi
Tuhan, membuat setiap hal yang behubungan dengan seni memiliki nilai estetika
tinggi (nilai jual tinggi pula tentunya). Untuk setiap Bed Cover dengan jahitan
penuh (fully Quilted) akan membuat anda merogoh kocek hingga Rp 450,000 (nilai
yang pantas untuk sebuah karya seni yang dibuat dengan penuh ketelitian).
Sedangkan Bed Cover yang dibuat dengan teknik print dan jahitan biasa, dapat
anda peroleh seharga Rp 230,000. Keindahan Bed Cover Bali, membuat kerajinan
ini pantas menjadi souvenir atau oleh oleh bagi orang terdekat anda.
Batik Bali, Perkawinan Motif "Dalam" dan "Luar"
Batik
di Bali memang masih relatif baru, namun perkambangan industri batik di Bali
begitu pesat. Barangkali karena Bali menyimpan banyak potensi motif dan desain
lokal. Puluhan desain batik khas Bali telah lahir. Dari yang berharga murah
hingga yang selangit. Sejauh ini, harga pasaran rata-rata batik tulis yang
beredar di Bali Bali yang berkualitas bagus berkisar antara Rp 350 ribu hingga
Rp 2 juta.
Tingginya harga tersebut karena batik-batik tersebut dibuat dari kain bermutu dan digambar langsung dengan tangan serta menggunakan bahan pewarna alami seperti yang dibuat oleh Ida Ayu Pidada (dengan merek "Batik Wong Bali") atau oleh A.A. Inten Trisna Manuambari (dengan merek "Diamanta"). Itu yang berkualitas “wah”. Kalau yang berkualitas busana hari-hari, harganya tidak sampai setinggi itu. Paling-paling kisarannya antara Rp. 15 ribu hingga Rp. 75 ribu.
Tingginya harga tersebut karena batik-batik tersebut dibuat dari kain bermutu dan digambar langsung dengan tangan serta menggunakan bahan pewarna alami seperti yang dibuat oleh Ida Ayu Pidada (dengan merek "Batik Wong Bali") atau oleh A.A. Inten Trisna Manuambari (dengan merek "Diamanta"). Itu yang berkualitas “wah”. Kalau yang berkualitas busana hari-hari, harganya tidak sampai setinggi itu. Paling-paling kisarannya antara Rp. 15 ribu hingga Rp. 75 ribu.
Batik sendiri merupakan hasil kerajinan yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak berabad-abad lalu, khususnya di Jawa. Istilah “batik” konon berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik"yang berarti membuat titik. Secara bebas, kata “batik” merujuk pada teknik pembuatan corak dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna berupa malam (wax), yang diaplikasikan di atas kain.
Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, dan wol. Jika ada kain batik yang pembuatan corak dan pewarnaannya tidak menggunakan teknik di atas kain tersebut dinamakan kain bercorak batik, bukan kain batik. Kain macam itu biasanya dibuat dalam skala industri dengan teknik cetak.
Di Bali, industri kerajinan batik dimulai sekitar dekade 1970-an. Industri tersebut dipelopori antara lain oleh Pande Ketut Krisna dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati – Gianyar, dengan teknik tenun-cap menggunakan alat tenun manual yang dikenal dengan sebutan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Kerapnya orang Bali mengenakan batik untuk berupacara --sebagai bahan kain maupun udeng (ikat kepala), mendorong industri batik di pulau ini terus berkembang dang maju.
Kini di Bali telah tumbuh puluhan industri Batik yang menampilkan corak-corak khas Bali, juga corak-corak perpaduan Bali dengan luar Bali seperti Bali-Papua, Bali-Pekalongan, dan lain-lain. ANDA TIDAK AKAN PERNAHMENDAPATKAN MOTIF ASLI BATIK BALI, karena batik Bali hanya dapat dikenali dari Pewarnaan yang mirip lukisan serta motif motif asli seperti motif Batik batik barong diatas. Tetapi memang itulah keunikan batik bali yang tidak pernah mengenal pakem (aturan baku) seperti batik batik daerah lain.
Tips Memilih Kain Batik
Di
toko-toko kerajinan dan toko kain di Bali, banyak dijual kain batik dengan
berbagai corak dan kualitas. Untuk memudahkan memilih agar sesuai antara uang
yang anda keluarkan dengan kualitas barang yang anda dapatkan, kenalilah
terlebih dahulu jenis-jenis batik yang ada. Sekali lagi, dari segi teknik
pembuatannya, ada empat jenis kain batik yang dijual orang, yaitu: batik tulis,
batik cap, batik kombinasi tulis-cap, batik printing, dan batik cabut
(perpaduan teknik printing dan tulis).
Untuk mengetahui apakah sehelai kain batik yang anda pegang merupakan batik tulis atau yang lain, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan antara lain:
1.
Motif pada batik
tulis meskipun polanya sama tapi bentuknya tidak pernah sama persis
(asimetris). Ada bagian yang lebih kecil atau lebih besar dari gambar yang
lain.
2.
Aksen dalam
setiap gambar tidak sama besarnya
3.
Motif batik
tulis asli biasanya memiliki aroma yang khas, warna yang digunakan berasal dari
kulit-kulit kayu, dan bahan alami lainnnya.
4.
Kain Mori yang
dipakai biasanya lebih berat dibanding mori untuk jenis batik lainnya.
Soooo. Selamat berbelanja Bed Cover dan Batik bali yang unik.
KERTA GOSHA – BUKTI KEMANDIRIAN LEMBAGA
YUDIKATIF BALI KUNO
Kertha Gosa terletak di Kota Semarapura,
Kabupaten Klungkung, Bali. Kawasan ini telah menjadi obyek wisata menarik di
kawasan Bali Timur dimana menjadi bukti sejarah dari kebesaran Kerajaan
Klungkung di masa lalu. Obyek wisata yang terletak tepat di jantung Kota
Semarapura ini dapat dijangkau dengan mudah menggunakan kendaraan bermotor,
dengan waktu tempuh kurang dari satu jam dari kota Denpasar.
Dalam kawasan
itu terdapat pula Museum Semarajaya. Bangunan dari museum ini mempunyai
ciri yang begitu khas, hasil perpaduan dari arsitektur Belanda dan arsitektur
tradisional Bali yang cukup mempesona. Gedung itu dibangun pada jaman
pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia atau sekitar tahun 1942 dan hingga
sekarang keasliannya tetap dipertahankan, meskipun pernah dilakukan renovasi
pada tahun 1992. museum ini mengkoleksi
sejumlah lukisan dan peninggalan benda-benda prasejarah yang bernilai estetika
tinggi dan telah berumur hingga ribuan tahun. Hal itu menjadi daya tarik
tersendiri bagi para pelancong yang melihatnya.
Di komplek obyek
wisata tersebut selain Museum Semarajaya terdapat pula objek wisata lain
seperti Taman Gili dan sejumlah bangunan Kertha Gosa. Dimana pada
bangunannya, bagian langit-langitnya dihiasi dengan lukisan klasik gaya Kamasan.
Keindahan juga nampak pada Taman Gili. Sebuah kolam yang tertata apik
dengan ratusan jenis ikan hias berwarna-warni tampak mengelilingi taman itu
sehingga mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi setiap pengunjung.
Bangunan Taman Gili merupakan bagian dari satu kesatuan yang tak
terpisahkan dengan Puri Semarapura Klungkung, yang sampai sekarang tetap
dirawat dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung.
Tata ruang Pengadilan
Bangunan
tempat pengadilan terdiri beberapa ruangan, salah satu ruangan yang berukuran
cukup luas itu dilengkapi enam buah kursi dan sebuah meja ukuran persegi empat
yang berhiaskan ukiran prada.
Masing-masing
kursi yang utuh hingga sekarang itu dihiasi dengan seni pahat yang
berbeda-beda.
1.
Dua kursi dilengkapi dengan pahatan naga,
masing-masing untuk tempat duduk pendeta Brahmana dan tempat duduk sang raja.
2.
Dua kursi
lainnya dihiasi pahatan lembu untuk juru tulis dan yang memanggil pesakitan
(terdakwa).
3.
Sebuah kursi
yang berpahat Singa dipakai untuk tempat duduk seorang petinggi Belanda,
4.
satu kursi lagi
berisi hiasan kerbau untuk tempat hakim yang memutus perkara tersebut.
Sedangkan
masyarakat yang diadili karena melakukan pelanggaran duduk bersila di lantai.
Menurut
Candra Sengkala yang terpahat di Pemedalan Agung (pintu utama) Puri
Kertha Gosa, obyek wisata tersebut dibuat tahun 1622 atau tahun 1700
Masehi, saat pemerintahan Klungkung dikendalikan oleh Raja I Dewa Agung Jambe.
Lukisan lukisan
yang terdapat pada bagian langit-langit atap Akertha Gosa maupun Bale Kambang
pada awalnya terbuat dari kain dan parba, tetapi pada tahun 1930 lukisan-lukisan
tersebut mengalami restorasi untuk kemudian dibuat diatas eternit. Kita patut
berterimaksih kepada Pemda Klungkung yang tidak hanya menjaga keelokan kompleks
kerta Gosha tetapi juga telah menjaga dan melestarikan nilai kemandirian
lembaga yudikatif sehingga dapat menjadi contoh bagi kita.
PANTAI CANDI DASA
Candi Dasa adalah
sebuah tempat peristirahatan atau resor yang terletak di kabupaten Karangasem, Bali.
Daerah ini jaraknya kurang lebih 90 km di sebelah timur laut Denpasar. Dari
Candi Dasa untuk menuju Tenganan jaraknya hanya kira-kira 10 kilometer.
Candi Dasa terletak di Teluk
Amuk yang merupakan salah satu tempat terkenal untuk menyelam. Pulau-pulau
kecil di Teluk Amuk (Gili Tepekong, Gili Biaha, Gili Mimpang) menawarkan
pengalaman menyelam yang menakjubkan. Namun, para pemandu penyelaman di sana
harus memperingatkan para penyelam yang dipandunya untuk sangat berhati-hati
karena arus tempat penyelaman yang sangat kuat dan seringkali tak bisa
diperkirakan kehadirannya. Efek mesin cuci dapat dengan mudah membuat panik
para penyelam. Oleh karena hal ini beberapa lokasi dinyatakan sebagai tempat
yang berbahaya untuk penyelam pemula
DESA TRUNYAN
Desa Trunyan merupakan sebuah desa kuno di tepi
danau Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli. Desa ini merupakan sebuah desa Bali
Aga, Bali Mula dengan kehidupan masyarakat yang unik dan menarik Bali Aga,
berarti orang Bali pegunungan, sedangkan Bali Mula berarti Bali asli.
Kebudayaan orang Trunyan mencerminkan satu pola kebudayaan petani yang
konservatif.
Berdasarkan folk etimologi, penduduk Trunyan
mempersepsikan diri dan jati diri mereka dalam dua versi. Versi pertama, orang
Trunyan adalah orang Bali Turunan, karena mereka percaya bahwa leluhur mereka
‘turun’ dari langit ke bumi Trunyan. Terkait dengan versi ini, orang Trunyan
mempunyai satu mite atau dongeng suci mengenai asal-usul penduduk Trunyan
adalah seorang Dewi dari langit.
Versi kedua, orang Trunyan hidup dalam sistem
ekologi dengan adanya pohon Taru Menyan, yaitu pohon yang menyebarkan bau-bauan
wangi. Dari perdaduan kata “taru” dan “menyan” berkembang kata Trunyan yang
dipakai nama desa dan nama penduduk desa tersebut.
Desa Trunyan terletak di sebelah timur bibir danau
Batur, letak ini sangat terpencil. Jalan darat dari Penelokan, Kintamani, hanya
sampai di desa Kedisan. Dari Kedisan ke desa Trunyan orang harus menyeberang
danau Batur selama 45 menit dengan perahu bermotor atau 2 jam dengan perahu
lesung yang digerakkan dengan dayung. Selain jalan air, Trunyan juga dapat
dicapai lewat darat, lewat jalan setapak melalui desa Buahan dan Abang.
Hawa udara desa Trunyan sangat
sejuk, suhunya rata-rata 17 derajat Celcius dan dapat turun sampai 12 derajat
Celcius. Danau Batur dengan ukuran panjang 9 km dan lebar 5 km merupakan salah
satu sumber air dan sumber kehidupan agraris masyarakat Bali selatan dan timur.
Secara spesifik, terkait dengan
kepercayaan orang Trunyan mengenai penyakit dan kematian, maka cara pemakaman
orang Trunyan ada 2 macam yaitu:
- Meletakkan jenazah diatas tanah dibawah udara terbuka yang disebut dengan istilah mepasah. Orang-orang yang dimakamkan dengan cara mepasah adalah mereka yang pada waktu matinya termasuk orang-orang yang telah berumah tangga, orang-orang yang masih bujangan dan anak kecil yang gigi susunya telah tanggal.
- Dikubur / dikebumikan. Orang-orang yang dikebumikan setelah meninggal adalah mereka yang cacat tubuhnya, atau pada saat mati terdapat luka yang belum sembuh seperti misalnya terjadi pada tubuh penderita penyakit cacar, lepra dan lainnya. Orang-orang yang mati dengan tidak wajar seperti dibunuh atau bunuh diri juga dikubur. Anak-anak kecil yang gigi susunya belum tanggal juga dikubur saat meninggal.
PANTAI JIMBARAN – PUSAT SEA FOOD BALI
Setelah seharian jalan-jalan keliling Bali, malampun
memang harus dinikmati perjalanannya. Anda pun bisa mencoba mengajak pasangan,
kerabat atau teman-teman untuk menikmati hidangan seafood bakar hanya di
Jimbaran/Kedonganan.
Begitu anda memasuki kawasan pantai Jimbaran atau
kedonganan di sore hingga malam hari, kehidupan di sinipun akan terlihat
dimulai. Di pantai berjejer banyak cafe seafood yang menawarkan berbagai
pilihan dengan harga yang terjangkau pastinya. Harganya tergantung berapa berat
ikan yang anda pesan.
Sekitar 30 menit pun, makanan
akan siap dihidangkan. Sambil menikmati desir ombak yang lembut dan lampu-lampu
malam, Anda bisa mencoba gurihnya hidangan yang ditawarkan. Di Bali, kawasan
ini memang dikenal sebagai satu-satunya seafood center yang terbesar dan paling
ramai. Ya dimana lagi bisa menikmati hidangan makan malam di pantai. Atau
pernahkah anda menikmati Sunset sambil menikmati lezatnya ikan bakar segar yang
diambil langsung dari laut ?...
Kami sangat berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah kami kutip tulisan tulisannya baik secara utuh maupun sebagian untuk kami muat dalam Post ini; terutama kepada www.Styletatto-agungrahadi.blogspot.com untuk tulisan tentang batik bali dan Bali-Biz.com untuk bahan bahan lokasi wisata serta Lonelyplanets.com dan pihak pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.