WISATA
PANTAI YOGYAKARTA
Selama ini kita
terpaku dengan Pantai Parang Tritis dan Pantai Parang Kusumo. Kedua
pantai tersebut menjadi terkenal lebih karena faktor historis dan mitos /
legenda yang menyelimutinya, bukan karena keindahan alamnya. Lalu bagaimana
dengan pantai pantai lain yang bertebaran sepanjang garis selatan Yogyakarta
?..... mari kita saksikan bersama.
Pantai Sundak
Pantai
ini terletak lebih kurang 40 Km dari Yogya. Atau sekitar 3 km dari Wonosari.
Pantai ini masih berada di daerah Wonosari, letaknya nggak jauh dari Pantai
Kukup. Meskipun pantainya kecil, tapi Pantai Sundak menawarkan keindahan yang
mengasyikkan.
Disini tidak ramai pengunjung seperti halnya Pantai Kukup ataupun
Baron, sehingga kita bisa benar-benar menikmati keindahan pantai.
Pantai
Sundak menawarkan keindahan pasir putihnya disertai juga dengan batu-batu
karang yang besar, serta goa yang terbentuk dari batu karang. Sundak, menurut
cerita berasal dari kata asu (anjing) dan landak. Tempat ini merupakan tempat
pertarungan seekor anjing dan seekor landak yang akhirnya dimenangkan oleh
anjing sehingga oleh warga setempat pantai ini diberi nama Pantai Sundak.
Jika
ingin berlibur ke pantai dengan suasana pantai yang masih alami, Pantai Sundak
dengan segala keindahannya bisa dijadikan pilihan. Hanya saja pantai ini kurang
dikembangkan sebagai tujuan wisata, sehingga sarana dan prasarana yang ada juga
Pantai Drini
Pantai
Drini (Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari) Gunung Kidul, Yogyakarta.
Istimewanya, pantai ini terdapat pulau karang yang ditumbuh pohon Drini dimana
konon kayunya dapat dipakai sebagai penangkal ular berbisa. Di atas pula karang
ini dibangun Mercusuar dimana jika kita memandang dari menaranya,(mercusuar,
Pantai Drini) akan terlihat pantai-pantai di sekitarnya yang belum terjamah pemandangan Pantai Drini yang sangat
indah, asri dan pantainya yang sangat perawan. Hamparan pasir putih yang indah,
disinari oleh cahaya alam dan kesejukan udara pantai.
Tidak seperti banyak
pantai yang ada dipulau Jawa lainnya seperti dipantai Parangtritis, anyer, ancol
dan lain-lainnya yang sangat kotor dan tidak dijaga kebersihannya. Keadaan di
pantai Drini sangatlah bersih, hamparan pasir putih yang terbentang luas,
kejernihan lautnya sehingga kita bisa melihat dengan jelas karang dan rumput
lautnya. Dengan diapitnya pantai drini oleh bukit-bukit yang
sangat besar, seakan pantai ini terisolasi dengan dunia luar. Bukit bukit
karangnya membentuk arsitektural alam yang sangat indah, mungkin kita akan
teringat akan keindahan tanah lot di bali. Seperti inilah bentuk bukit bukit
karang yang ada di pantai drini.
Yang tidak kalah menariknya adalah, banyaknya biota laut.
Di Pantai Drini ini kita bisa melihat dengan jelas rumput-rumput laut diantara
karang-karang laut, dan biota laut lainnya. Karena mudahnya menangkap ikan hias di pantai ini, banyak Anak anak kecil yang mencari
ikan laut yang cantik dan berwarna warni dengan beraneka macam keindahan
coraknya.
Yang paling saya nikmati sewaktu
berkunjung ke pantai Drini adalah cuacanya. diantara
pantai-pantai lain Di P Jawa maupun pantai Di Bali, seperti umumnya cuaca di
pantai-pantai adalah cuaca dengan sinar matahari yang sangat terik dan panas.
tetapi hal seperti ini tidak saya alami di Pantai Drini, hawa Pantai Drini
sangat sejuk, dan air lautnya yang dingin tidak seperti air laut dipantai yang
lain. Dan udara pantai yang sangat sejuk dan air laut yang dingin. Sehingga
membuat saya betah untuk berlama lama dan bersantai ditepi pantai.
Pantai
Baron
Pantai Baron merupakan pantai
pertama yang ditemui dari rangkaian kawasan Pantai Baron, Kukup, Sepanjang,
Drini, Krakal dan Sundak. Terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, 23
km arah selatan Wonosari, Yogyakarta.Pantai ini merupakan pantai karang dengan
pasir kekuningan dan halus serta mempunyai banyak vegetasi tanaman sehingga
membuat pantai ini cukup nyaman untuk melepas
penat.Pemandangan alamnya yang unik dengan bebatuan karang serta
ombaknya yangtidak seganas pantai parang tritis cocok untuk mencoba berenang
tetapi terkadang karang tajam siap membuat kulit kita tergores.
Pantai Wedi Ombo
Wedi
Ombo, sebuah pantai yang indah. dengan segala keindahannya yang ada di berbagai
sisi lokasi tersebut. mengapa saya berkata begitu, karena pantai wedi ombo
memiliki pantai yang berada di depan, samping, belakang. kita seperti
dikelilingi pantai yang begitu indah penggambarannya….
seperti pantai lain yang ada di Kabupaten gunung kidul, pantai wedi ombo memiliki gunung karang yang menjulang, tajam. Begitu anda melihat langsung pantai tersebut, seakan berada di surga dunia. dengan desahan angin yang berhembus, terjangan ombak yang mengguyur, langit yang cerah, serta burung-burung yang berterbangan. Wediombo terletak di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul. Pantai ini sangat mudah dijangkau bila sebelumnya telah datang ke Pantai Siung. Cukup kembali ke pertigaan di Tepus sebelum menuju ke Siung, kemudian belok kanan mengikuti alur jalan hingga menemukan papan petunjuk belok ke kanan untuk menuju Wediombo.
Letak pantai ini
jauh lebih ke bawah dibanding daratan sekitarnya. Beberapa puluh anak tangga
mesti dituruni dulu sebelum dapat menjangkau pantai dan menikmati keelokan
panoramanya. Sambil turun, di kanan kiri dapat dilihat beberapa ladang penduduk
setempat, rumah-rumah tinggal dan vegetasi mangrove yang masih tersisa.
Lalu lalang penduduk yang membawa rerumputan atau merawat ternak di kandang
juga bisa dijumpai.
Selain panorama
pantai yang mengagumkan, Wediombo juga menawarkan pengalaman wisata unik,
bahkan ekstrim, yaitu memancing di ketinggian bukit karang. Saat ini jenis
wisata yang bermula dari kebiasaan memancing penduduk setempat ini tengah
digemari oleh pehobi dari kota Yogyakarta dan Wonogiri.
Terletak di desa Kanigoro Kecamatan Saptosari kurang
lebih 30 km di sebelah selatan kota Wonosari. Suatu pantai berupa teluk yang
dikelilingi hamparan perbukitan kapur dan memiliki panorama yang sangat memukau
dengan deburan ombak menerpa pasir putih. Kita dapat menyaksikan aktivitas
kegiatan nelayan dan menikmati ikan siap saji atau membawa ikan segar sebagai
oleh-oleh.
Pantai Siung
Pantai Siung terletak di sebuah wilayah terpencil di
Kabupaten Gunung Kidul, tepatnya sebelah selatan kecamatan Tepus. Jaraknya
sekitar 70 km dari pusat kota Yogyakarta, atau sekitar 2 jam perjalanan.
Menjangkau pantai ini dengan sepeda motor atau mobil menjadi pilihan banyak
orang, sebab memang sulit menemukan angkutan umum. Colt atau bis dari kota
Wonosari biasanya hanya sampai ke wilayah Tepus, itupun mesti menunggu
berjam-jam.
Satu pesona yang menonjol dari Pantai Siung adalah batu karangnya.
Karang-karang yang berukuran raksasa di sebelah barat dan timur pantai memiliki
peran penting, tak cuma menjadi penambah keindahan dan pembatas dengan pantai
lain. Karang itu juga yang menjadi dasar penamaan pantai, saksi kejayaan
wilayah pantai di masa lampau dan pesona yang membuat pantai ini semakin
dikenal, setidaknya di wilayah Asia.
Batu karang yang menjadi dasar penamaan
pantai ini berlokasi agak menjorok ke lautan. Nama pantai diambil dari bentuk
batu karang yang menyerupai gigi kera atau Siung Wanara. Hingga kini, batu
karang ini masih bisa dinikmati keindahannya, berpadu dengan ombak besar yang
kadang menerpanya, hingga celah-celahnya disusuri oleh air laut yang mengalir
perlahan, menyajikan sebuah pemandangan dramatis.
Pantai Depok – Pusat Sea Food Yogyakarta
Beragam hidangan sea food bisa dicicipi.
Hidangan ikan yang paling populer dan murah adalah ikan cakalang, seharga Rp
8.000,00 per kilogram, setara dengan 5 - 6 ekor ikan. Jenis ikan lain yang bisa
dinikmati adalah kakap putih dan kakap merah dengan kisaran harga Rp 17.000,00
- Rp 25.000,00 per kilogram. Jenis ikan yang harganya cukup mahal adalah bawal,
seharga Rp 27.000,00 - Rp 60.000 per kilogram. Selain ikan, ada juga kepiting,
udang dan cumi-cumi.
Hidangan sea food
biasanya dimasak dengan dibakar atau digoreng. Jika ingin memesannya, anda bisa
menuju tempat pelelangan ikan untuk memesan ikan atau tangkapan laut yang lain.
Setelah itu, anda biasanya akan diantar menuju salah satu warung makan yang ada
di pantai itu oleh salah seorang warga. Tak perlu khawatir akan harga mahal,
setengah kilo ikan cakalang plus minuman, hanya dijual Rp 22.000,00 termasuk
jasa memasak. Jika berkantong cukup tebal,
anda dapat menikmati Lobster dengan harga Rp 270,000 / Kg sudah termasuk
jasa memasaknya.
Puas menikmati hidangan sea
food, anda bisa keluar pantai dan berbelok ke kanan menuju arah
Parangkusumo dan Parangtritis. Di sana, anda akan menjumpai pemandangan alam
yang langka dan menakjubkan, yaitu gumuk pasir. Gumuk pasir yang ada di pantai
ini adalah satu-satunya di kawasan Asia Tenggara dan merupakan suatu fenomena
yang jarang dijumpai di wilayah tropis. Di sini, anda bisa menikmati hamparan
pasir luas, bagai di sebuah gurun.
Gumuk pasir yang terdapat di
dekat Pantai Depok terbentuk selama ribuan tahun lewat proses yang cukup unik.
Dahulu, ada beragam tipe yang terbentuk, yaitu barchan dune, comb
dune, parabolic dune dan longitudinal dune. Saat ini hanya
beberapa saja yang tedapat, yaitu barchan dan longitudinal. Angin
laut dan bukit terjal di sebelah timur menerbangkan pasir hasil aktivitas
Merapi yang terendap di dekat sungai menuju daratan, membentuk bukit pasir atau
gumuk.
Parangkusumo, Pantai Cinta di Yogyakarta
Berbeda dengan Tour Organizer lain yang biasa
membawa peserta tournya ke Pantai Parang Tritis, kami kali ini akan membawa
anda mengunjungi Pantai Parang Kusumo yang dipercaya oleh sebagian masyarakat
Yogyakarta sebagai satu dari tiga titik yang membentuk garis lurus energy keraton Yogyakarta (Gunung Merapi – Keraton
Yogyakarta – Pantai Parang Kusumo). Pantai ini sarat dengan sejarah
terbentuknya kerajaan Mataram yang bercampur legenda mistis bersatunya kerajaan
Mataram dengan kerajaan Gaib Pantai selatan.
Nuansa sakral akan segera terasa
sesaat setelah memasuki kompleks Pantai Parangkusumo, pantai yang terletak 30
km dari pusat kota Yogyakarta dan diyakini sebagai pintu gerbang masuk ke
istana laut selatan. Wangi kembang setaman akan segera tercium ketika melewati
deretan penjual bunga yang dengan mudah dijumpai, berpadu dengan wangi kemenyan
yang dibakar sebagai salah satu bahan sesajen.
nuansa yang jarang ditemui di pantai lain.
Kesakralan semakin terasa ketika anda melihat
taburan kembang setaman dan serangkaian sesajen di Batu Cinta yang terletak di
dalam Puri Cepuri, tempat Panembahan senopati bertemu dengan Ratu Kidul dan
membuat perjanjian. Senopati kala itu duduk bertapa di batu yang berukuran
lebih besar di sebelah utara sementara Ratu Kidul menghampiri dan duduk di batu
yang lebih kecil di sebelah selatan.
Pertemuan Senopati dengan Ratu Kidul itu membuahkan
perjanjian kerjasama antara kerajaan Mataram dengan kerajaan Gaib Pantai
Selatan. Benar tidaknya legenda tersebut merupakan misteri yang tidak
terpecahkan, tetapi para antropolog berpendapat bahwa cerita tersebut adalah
salah satu cara dari Panembahan Senopati untuk melegitimasi kekuasaannya
sebagai penguasa kerajaan agraris Mataram dan Mitra dari Kerajaan Gaib Pantai
selatan yang melambangkan kekuasaan atas maritim.
Hingga saat ini, pada saat saat tertentu,
keraton solo dan keraton Yogyakarta masih melakukan Labuan Alit (melarung /
menghanyutkan pakaian dan potongan kuku serta rambut Raja) sebagai tanda ikatan
perjanjian antara Penguasa laut selatan dengan raja raja mataram.
Tapa Senopati yang membuahkan
hasil juga membuat banyak orang percaya bahwa segala jenis permintaan akan
terkabul bila mau memanjatkan permohonan di dekat Batu Cinta. Tak heran,
ratusan orang tak terbatas kelas dan agama kerap mendatangi kompleks ini pada
hari-hari yang dianggap sakral. Ziarah ke Batu Cinta diyakini juga dapat
membantu melepaskan beban berat yang ada pada diri seseorang dan menumbuhkan
semangat hidup.
PANTAI PARANG TRITIS – “ALUN ALUN LAUT
SELATAN”
Jika Pantai Parang Kusumo oleh sebagian pelaku kebatinan dianggap sebagai Pendopo kerajaan gaib Pantai Selatan, maka Pantai Parang Tritis dianggap sebagai alun alun kerajaan Gaib tersebut.
Penamaan Parangtritis memiliki
kesejarahan tersendiri. Konon, seseorang bernama Dipokusumo yang merupakan
pelarian dari Kerajaan Majapahit datang ke daerah ini beratus-ratus tahun lalu
untuk melakukan semedi. Ketika melihat tetesan-tetesan air yang mengalir dari
celah batu karang, ia pun menamai daerah ini menjadi parangtritis, dari kata parang
(=batu) dan tumaritis (=tetesan air). Pantai yang terletak di daerah itu
pun akhirnya dinamai serupa.
Pantai Parangtritis merupakan pantai yang penuh
mitos, diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang terdiri dari
Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta dan Parangtritis. Pantai ini juga diyakini
sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat
setelah selesai menjalani pertapaan. Dalam pertemuan itu, Senopati diingatkan
agar tetap rendah hati sebagai penguasa meskipun memiliki kesaktian dan
hubungan khusus dengan Penguasa Kerajaan Laut Selatan.
Sejumlah pengalaman wisata bisa dirasakan di pantai
ini. Menikmati pemandangan alam tentu menjadi yang paling utama. Pesona alam
itu bisa diintip dari berbagai lokasi dan cara sehingga pemandangan yang
dilihat lebih bervariasi dan anda pun memiliki pengalaman yang berbeda. Bila
anda berdiri di tepian pantainya, pesona alam yang tampak adalah pemandangan
laut lepas yang maha luas dengan deburan ombak yang keras serta tebing-tebing
tinggi di sebelah timurnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar